KRITIK
Menurut Wikipedia, kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Namun , pada kenyataannya, banyak orang yang bersembunyi di balik kata “kritik” untuk memojokkan atau bahkan menjatuhkan seseorang. “Ini kan kritik yang membangun, ya seharusnya diterima,” demikian kalimat yang muncul untuk menyembunyikan motivasi yang tidak tulus. Dilihat dari manfaatnya bagi kita, bagaimanapun juga kritik lebih baik daripada kata-kata “yes” dari orang-orang yang mau “menjilat”. Yesus adalah pemimpin yang sering menerima kritik. Salah satunya yang dikatakan di Lukas 7:39, “Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: ‘Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.’” Tetapi, Yesus menjawab mereka dengan bijak. Yang diperlukan di sini adalah bagaimana kita bisa menerima kritik, yaitu:
Menjadi Pribadi Yang Bersedia Dikoreksi
Jika kita rindu untuk dikoreksi, maka nasihat, saran dan kritik apa pun akan bisa kita terima dengan baik. Tetapi, untuk menjadi pribadi yang rindu dikoreksi diperlukan satu kesadaran bahwa diri kita memang tidak sempurna. Juga kesadaran bahwa kita memerlukan orang lain untuk suatu pertumbuhan.
Mempersiapkan Diri Untuk Menerima Bahwa Kritikan Tidak Selalu Sesuai Keinginan
Ada kalanya isinya benar, namun caranya salah. Sebaliknya, ada yang caranya benar, tetapi isinya salah. Jadi, kalau ada yang mengkritik, usahakan untuk tidak berkomentar lebih dahulu. Jangan memotong pembicaraan, apalagi membantahnya. Analisa dengan baik, baru sampaikan pendapat kita.
Tunjukkan Kesungguhan Dalam Mendengarkan
Raut muka dan sikap kita akan memperlihatkan apakah diri kita termasuk orang yang siap menerima kritik atau tidak. Sering kali kritik yang disampaikan sangat pedas dan menyakitkan hati, tetapi kita tidak boleh mengambil sikap acuh tak acuh. Sikap acuh tak acuh menunjukkan bahwa kita tidak mau menerima kritik. Bukan hanya itu, sikap acuh tak acuh akan membuat orang yang melontarkan kritik merasa tidak dihargai. Sudah pasti ini akan membuat hubungan semakin renggang. Bukan tidak mungkin si pelontar kritik akan semakin berusaha menjatuhkan kita walau dengan cara yang lain.
Mengevaluasi Dan Memperbaiki Diri
Kalau pelajar mengevaluasi diri dengan ulangan harian, maka pemimpin dengan kritik. Inilah letak kepentingan sebuah kritik, sehingga seorang pemimpin tidak berbuai dan tidak merasa bahwa dirinya sempurna. Ketika kita menemukan bahwa kritik yang dilontarkan kepada kita itu benar, kita harus mau memperbaiki diri.
Mengucapkan Terima Kasih
Adalah baik kalau kita mengucapkan terima kasih kepada orang yang mengkritik kita, entah dia bermotivasi benar atau tidak. Jika motivasinya benar, maka besar kemungkinan orang tersebut akan semakin dekat dengan kita. Jika motivasinya salah, maka besar kemungkinan dia akan menjadi malu dan lebih berhati-hati lagi.
Bersyukur Kepada Tuhan
Kita patut bersyukur kepada Tuhan dengan adanya kritik yang dilontarkan kepada kita. Itu artinya Tuhan hendak menolong kita supaya tidak jatuh. Bayangkan jika Tuhan tidak membiarkan orang mengkritik kita, mungkin kita akan menjadi sombong, merasa benar sendiri, dan cepat atau lambat kita akan jatuh.
Menjadi Pribadi Yang Bersedia Dikoreksi
Jika kita rindu untuk dikoreksi, maka nasihat, saran dan kritik apa pun akan bisa kita terima dengan baik. Tetapi, untuk menjadi pribadi yang rindu dikoreksi diperlukan satu kesadaran bahwa diri kita memang tidak sempurna. Juga kesadaran bahwa kita memerlukan orang lain untuk suatu pertumbuhan.
Mempersiapkan Diri Untuk Menerima Bahwa Kritikan Tidak Selalu Sesuai Keinginan
Ada kalanya isinya benar, namun caranya salah. Sebaliknya, ada yang caranya benar, tetapi isinya salah. Jadi, kalau ada yang mengkritik, usahakan untuk tidak berkomentar lebih dahulu. Jangan memotong pembicaraan, apalagi membantahnya. Analisa dengan baik, baru sampaikan pendapat kita.
Tunjukkan Kesungguhan Dalam Mendengarkan
Raut muka dan sikap kita akan memperlihatkan apakah diri kita termasuk orang yang siap menerima kritik atau tidak. Sering kali kritik yang disampaikan sangat pedas dan menyakitkan hati, tetapi kita tidak boleh mengambil sikap acuh tak acuh. Sikap acuh tak acuh menunjukkan bahwa kita tidak mau menerima kritik. Bukan hanya itu, sikap acuh tak acuh akan membuat orang yang melontarkan kritik merasa tidak dihargai. Sudah pasti ini akan membuat hubungan semakin renggang. Bukan tidak mungkin si pelontar kritik akan semakin berusaha menjatuhkan kita walau dengan cara yang lain.
Mengevaluasi Dan Memperbaiki Diri
Kalau pelajar mengevaluasi diri dengan ulangan harian, maka pemimpin dengan kritik. Inilah letak kepentingan sebuah kritik, sehingga seorang pemimpin tidak berbuai dan tidak merasa bahwa dirinya sempurna. Ketika kita menemukan bahwa kritik yang dilontarkan kepada kita itu benar, kita harus mau memperbaiki diri.
Mengucapkan Terima Kasih
Adalah baik kalau kita mengucapkan terima kasih kepada orang yang mengkritik kita, entah dia bermotivasi benar atau tidak. Jika motivasinya benar, maka besar kemungkinan orang tersebut akan semakin dekat dengan kita. Jika motivasinya salah, maka besar kemungkinan dia akan menjadi malu dan lebih berhati-hati lagi.
Bersyukur Kepada Tuhan
Kita patut bersyukur kepada Tuhan dengan adanya kritik yang dilontarkan kepada kita. Itu artinya Tuhan hendak menolong kita supaya tidak jatuh. Bayangkan jika Tuhan tidak membiarkan orang mengkritik kita, mungkin kita akan menjadi sombong, merasa benar sendiri, dan cepat atau lambat kita akan jatuh.