Lepas dari Keterikatan Dosa
MAKNA KETERIKATAN DOSA
Dalam kehidupan ini Tuhan memberi kehendak bebas bagi manusia untuk menentukan langkah apa yang harus ia ambil. Seperti contohnya, seseorang memiliki kebebasan untuk memilih, apakah ia ingin memakai narkoba atau tidak? Sebelum ia memakainya, ia bebas untuk memilih. Tetapi, setelah ia memilih untuk memakai narkoba, maka di kemudian hari ia tidak memiliki kebebasan lagi untuk memilih. Itu dikarenakan pada waktu ia memilih untuk memakai narkoba, maka ia akan kecanduan sehingga menjadi terikat olehnya. Itulah sebabnya, kebebasan yang disalahgunakan akan mengikat seseorang. Walaupun mungkin orang tersebut merasa bebas untuk memilih namun sebenarnya ia sudah terbelenggu/terikat oleh apa yang dia pilih. Beranjak dari pemahaman ini, maka keterikatan di dalam dosa dapat dimaknai sebagai suatu perbuatan yang menyimpang di mata Tuhan, yang dilakukan dalam waktu yang lama secara berulang kali. Banyak orang, termasuk orang-orang Kristen, terikat oleh kuasa dosa, bermacam-macam ketakutan, pembenaran diri, keinginan daging, dan berbagai pengaruh kuasa kegelapan lainnya. Tetapi ingatlah bahwa Yesus Kristus mampu membebaskan setiap orang Kristen dari ikatan dosa apa pun.
PENYEBAB SESEORANG JATUH KE DALAM KETERIKATAN DOSA
Penyebab seseorang jatuh ke dalam keterikatan dosa, antara lain:
1.
Latar belakang keluarga
Latar belakang keluarga yang memiliki keterikatan dengan dosa berpotensi untuk menurunkan perbuatan dosa tersebut pada keturunan berikutnya. Misalkan seorang anak yang memiliki kecanduan dengan minuman keras, kemungkinan besar memiliki ayah yang dulunya adalah seorang yang juga pecandu minuman keras. “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” (Mazmur 51:7)
2.
Lingkungan/pergaulan dan kebiasaan yang buruk
Kalau kita perhatikan, orang yang pada mulanya berkepribadian dan bertingkah laku yang baik saja bisa berubah buruk karena pengaruh lingkungan, apalagi kalau kita mempunyai kecenderungan yang buruk, pasti akan semakin buruk. Jadi, lingkungan yang buruk jelas berpotensi mengakibatkan seseorang untuk terjerumus ke dalam dosa. Jangan mencoba-coba untuk melakukan dosa yang sepertinya sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh lingkungan, seperti meminum minuman keras. Jangan membuka peluang sedikit pun untuk hal seperti itu. Jika kita mulai bersikap toleran terhadap tindakan dosa, maka hati-hatilah karena itu akan menjerat kita. “Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.” (Yakobus 1:15)
3.
Jerat Iblis
Alkitab menjelaskan bahwa Iblis selalu mengganggu kehidupan manusia (Efesus 6:11-18). Kuasa jahatlah yang memengaruhi dan mengontrol pikiran manusia sehingga mengakibatkan kecenderungan untuk berperilaku buruk. “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, … mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8)
4.
Keinginan daging
Lebih menuruti keinginan daging. “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” (Yakobus 1:14). “Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.” (Roma 7:18)
5.
Tidak menjaga hubungan dengan Tuhan
Orang yang lahir dari Allah seharusnya tidak akan memiliki gaya hidup yang berdosa. “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.” (1 Yohanes 3:9). Walaupun kita seorang Kristen, tetapi jika kita tidak menjaga hubungan dengan Tuhan, maka kita bisa jatuh dan terikat di dalam dosa. Hubungan yang tidak baik dengan Tuhan akan membuat kita lengah terhadap tipu daya dan jerat si Iblis.
