Makanan Sehat ala Alkitab

Buah-Buahan

Kejadian 2:9 berbunyi:

Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Tiga penekanan yang perlu mendapat perhatian, yaitu:

Pertama, TUHAN Allah sendiri yang menumbuhkan tumbuhan yang berbuah sehat itu. Tuhan tahu bahwa manusia membutuhkan makanan dan yang dianggap cocok untuk dikonsumsi manusia adalah buah.

Kedua, tumbuhan yang berbuah sehat itu tidak hanya satu. Istilah “berbagai-bagai pohon” menjelaskan akan banyaknya tumbuhan yang berbuah sehat. Bisa jadi kalau hanya satu, manusia akan menjadi bosan dan mempunyai alasan untuk tidak memakannya. Kalau banyak, manusia tidak bisa berdalih untuk terus mengonsumsi buah.

Ketiga, buah yang dihasilkan itu menarik dan baik untuk dimakan. Daya tarik buah itu “memaksa” manusia untuk memerhatikan, memegang, memetik, dan memakannya. Keberadaannya yang baik menjadikan buah-buah itu layak untuk dikonsumsi manusia. Sayangnya manusia jatuh ke dalam dosa, sehingga merusak tatanan yang baik itu. Namun karena kasih-Nya, Tuhan tetap menyediakan buah-buah yang sehat itu untuk dimakan. Terlalu banyak jika harus disebutkan satu per satu. Paling tidak ada empat macam buah yang perlu diperhatikan di sini. Beberapa macam buah yang lain akan dijelaskan di bagian pembahasan Seven Species.

Buah Apel. Menurut Kidung Agung 2:5, buah apel adalah buah yang menyegarkan. “Menyegarkan” (Ibrani: raphad) artinya mengembalikan kekuatan.

Buah Badam. Buah Badam sama dengan buah almond. Menurut para ahli, badam mengandung protein, serat, kalsium, magnesium, kalium, zinc, selenium, kuprum, phosphorus, biotin, riboflavin, niacin, besi, vitamin E serta antioksida lain yang tinggi. Oleh karena itu, badam sangat berguna untuk mencegah berbagai macam penyakit, bahkan sering dipakai sebagai obat yang bisa menyembuhkan.

Buah Polong Belalang. Dalam bahasa Inggris disebut carob. Buah polong belalang tidak disebut secara jelas di dalam Alkitab, tetapi para ahli berpendapat bahwa buah ini adalah yang disebut dengan istilah “sedikit madu” di dalam Kejadian 43:11. Dalam penyelidikan ilmu pengetahun modern ditemukan bahwa kandungan gizi dari buah polong belalang sangat tinggi. Karena sangat bergizi dan mudah dicerna maka sering kali dijadikan bubur untuk makanan orang yang sudah lanjut usia.

Buah Etrog. Alkitab tidak pernah menyebut tentang buah ini secara harfiah. Yang menegaskan bahwa buah etrog itu merupaka buah yang dimaksud Musa di dalam Imamat 23:40 adalah para rabi Yahudi. Mereka menafsirkan bahwa “buah-buah dari pohon-pohon yang elok”, Ibrani: periy ‘ets hadar, menunjuk kepada buah etrog. Kesimpulan ini bisa dilihat di dalam Talmud Yerusalem dan sebuah traktat tentang “succah”.