Hasil Tanah Pertanian
Tuhan mengizinkan manusia bertani supaya menghasilkan makanan. Perhatikan Kejadian 4:2!
Selanjutnya dilahirkannya Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
Ada beberapa sayuran yang disebut di dalam Alkitab yang baik untuk dikonsumsi manusia.
Mentimun. Sayuran ini memiliki kandungan air yang tinggi. Dengan mengonsumsi mentimun, maka tubuh kita akan mendapatkan cairan yang dibutuhkan untuk membantu proses bekerjanya serat. Sedangkan sumber serat yang ada pada kulit mentimun dapat meringankan sembelit dan mengurangi risiko terkena kanker usus besar.
Bawang Prei. Bawang prei berkhasiat untuk meredakan perut kembung, batuk, flu, sesak nafas karena flu, diuretik, diaforetik, nyeri sendi dan anti radang; menghilangkan bengkak karena bisul; serta menghilangkan bekas gigitan serangga.
Bawang Merah. Bawang merah bisa mengobati penyakit, di antaranya mengobati batuk, menyembuhkan sakit kepala, melancarkan buang air besar, mengatasi rambut rontok, haid tidak teratur, demam pada anak, perut kembung pada anak.
Bawang Putih. Bawang putih berguna untuk menghambat kemerosotan sistem kekebalan, membantu menghambat proses penuaan, menghambat pertumbuhan sel kanker, membantu menurunkan kadar koresterol, menyembuhkan tekanan darah tinggi.
Sayur Pahit. Belum ada yang berani memastikan jenis tanaman ini. Padanannya di Indonesia pun belum pasti. Tetapi, beberapa ahli berpendapat bahwa salah satu tanaman yang disebut dengan sayur pahit adalah andewi. Sayur pahit baik untuk diet rendah kalori karena cukup membuat perut kenyang. Mengandung vitamin C yang berguna untuk ketahanan tubuh. Berguna juga untuk mencegah peradangan sehingga mengurangi rasa sakit.
Kacang Merah. Kacang merah di Alkitab berbahasa Inggris diterjemahkan dengan kata lentil. Sebenarnya terjemahan lentil kurang spesifik, yang lebih spesifik adalah red lentil. Kata lentil menunjuk kepada keseluruhan kacang-kacangan yang dimaksud, baik yang berwarna merah, hijau, abu-abu, hitam, coklat kemerahan dan kuning. Kacang merah adalah sumber yang baik bagi berbagai macam mineral, seperti besi, potasium, dan asam folat. Kacang merah juga merupakan sumber yang baik bagi vitamin B3. Kacang merah juga rendah lemak dan tinggi protein serta seratnya. Banyak manfaat dari kacang merah, antara lain adalah untuk mengurangi risiko penyakit jantung coroner, mengurangi kadar kolesterol, memberikan sumber serat yang baik bagi penderita kencing manis, menolong mengurangi trigliserida.
Susu Dan Madu
Tanah Perjanjian yang dijanjikan Tuhan adalah tanah yang penuh dengan susu dan madu. Keluaran 3:8 berbunyi:
Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
Mengenai madu akan dibahas di bagian Seven Species. Sementara itu, susu adalah zat cair yang dihasilkan oleh kelenjar susu pada mamalia. Binatang mamalia yang menghasilkan susu seperti yang tertulis dalam Alkitab adalah sapi, kambing, domba. Susu termasuk makanan pokok bagi orang Yahudi sejak zaman bapak leluhur mereka. Susu sering kali disimpan dalam kantung kulit, yang pada waktunya digunakan untuk menjamu tamu atau untuk minuman keluarga yang disertai dengan makanan. Penyajiannya sering berbarengan dengan madu atau anggur. Tidak disangsikan lagi bahwa susu merupakan minuman bergizi tinggi. Susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, D, E, K, dan C, serta berbagai mineral seperti kalsium, kalium, fosfor, besi, seng, dan magnesium. Oleh karena kandungan zat-zat bergizi itu, maka susu berguna bagi anak-anak untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Juga berguna bagi orang dewasa untuk menjaga tulang tetap kuat. Susu juga berguna untuk menurunkan tekanan darah dan menetralisir racun. Bahkan juga bisa untuk mempercantik kulit, termasuk kulit wajah.
Susu bukan hanya menjadi minuman segar, tetapi daripadanya juga bisa dihasilkan produk yang lain. Keju adalah salah satu produk susu. Pembuatan keju secara tradisional dimulai dari menggoncang-goncang susu yang ada di dalam kantung kulit. Maksudnya untuk memisahkan lemak dari cairannya. Penggoncangan dilakukan sekitar satu setengah jam, atau lebih lama dari itu jika cuaca dingin. Pada musim dingin, biasanya akan ditambahkan air panas dan di dekat kantong kulit itu dinyalakan api kecil untuk mempercepat proses pengentalan. Kemudian yang masih berbentuk cairan dikeluarkan melalui pipa atau sedotan, sementara itu yang sudah mengental atau lemaknya ditambahkan garam supaya mengalami dehidrasi. Yang berbentuk cairan akan dibuat sebagai minuman segar dan menjadi konsumsi pribadi. Sementara lemaknya akan dibekukan menjadi cream yang sangat asam. Lalu, cream itu akan dimasak di sebuah ketel atau tempat masak sejenisnya, di atas sebuah api. Keju hasil proses seperti ini bisa tahan sampai beberapa minggu. Di Mesopotamia kuno, pekerjaan membuat keju adalah pekerjaan yang sangat penting. Penemuan sebuah arkeologi telah menunjukkan kepentingan pekerjaan ini di wilayah tersebut. Pada zaman Yesus, keju menjadi makanan yang sangat populer. Josephus menyebutkan tentang sebuah desa di Yerusalem yang menjadi sumber keju dan dia menyebutnya sebagai “Desa Pembuat Keju”.
Daging Dan Ikan
Ada sekelompok orang berpendapat bahwa seharusnya kita tidak makan daging, tetapi cukup makan makanan hasil dari tumbuhan dan tanaman. Mereka mengacu pada awal mula petunjuk yang diberikan Tuhan dalam Kejadian 1:29. Namun, pernyataan Tuhan itu berkembang (progressive revelation). Di bagian firman Tuha selanjutnya bisa dilihat Tuhan mengizinkan manusia untuk makan daging, terutama setelah masa air bah (Kejadian 9:3). Tidak kebetulan juga kalau Tuhan menciptakan manusia dengan gigi taring. Gigi taring berfungsi untuk merobek makanan. Sayuran dan biji-bijian tidak perlu dirobek, tetapi daging perlu dirobek. Sekalipun demikian, supaya tidak berlebihan, Tuhan memberikan batasan kepada manusia, secara khusus kepada umat-Nya untuk jenis daging binatang yang bisa dimakan (Imamat 11:1-8). Di PB memang tidak ada pembatasan yang tegas tentang makanan, tetapi sesuai anjuran Paulus, kita harus bertanya, “Apakah itu berguna? Apakah itu membangun?” Pertanyaan itulah sebetulnya yang menjadi batasannya. Masih berkaitan dengan daging, maka Tuhan juga melarang manusia untuk makan lemak. Ini sesuai dengan ilmu kesehatan modern. Semua lemak hewan merupakan lemak jenuh dan erat hubungannya dengan peningkatan kadar kolesterol dan penyakit jantung.
Mengenai ikan, ada juga batasannya (Imamat 11:9-11), sekalipun di PB juga tidak jelas batasan yang diberikan. Tetapi, perlakuan yang sama juga harus diterapkan kepada ikan, yaitu pertanyaan, “Apakah itu berguna? Apakah itu membangun?” Menarik untuk diperhatikan bahwa binatang air yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ini mengandung zat yang tidak berguna bagi tubuh dengan kadar yang cukup tinggi. Krustasea, binatang air yang berkulit keras, seperti kepiting dan udang itu tidak dianjurkan karena tidak bersirip dan tidak bersisik, sekaligus mengandung kolesterol yang tinggi. Moluska, kerang-kerangan, selain tidak bersirip dan tidak bersisik, juga sering kali tubuhnya terkontaminasi zat-zat yang berbahaya. Lele, adalah binatang air yang mempunyai kemampuan menyerap polutan, sekaligus bisa meneruskan polutan itu kepada yang mengonsumsinya.
Air Putih Dan Sedikit Anggur
Manfaat air putih adalah memperlancar sistem pencernaan. Hal ini akan menjauhkan kita dari masalah-masalah pencernaan seperti maag dan sembelit. Air putih juga membuat tubuh lebih berenergi. Juga untuk perawatan tubuh. Bila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dari kulit sehingga kulit akan kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit. Air putih mendukung pengurangan kegemukan, kestabilan fungsi organ tubuh. Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Jumlah air yang menurun dalam tubuh, membuat fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri dan virus.
Alkitab tidak melarang minum anggur, yang dilarang adalah kemabukan. Makanya Paulus menasihatkan, “Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.” (1 Timotius 5:23). Yang perlu diwaspadai adalah, “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.” (Efesus 5:18)
Pelajarannya sangat bermanfaat. Tuhan memberkati…