Satanologi dan Demonologi

EKSISTENSI IBLIS DAN SETAN-SETAN

Bukan hal yang asing lagi kalau ada banyak orang berpendapat bahwa ajaran tentang Iblis dan setan-setan adalah dongeng yang digembar-gemborkan oleh orang-orang beragama. Ujung-ujungnya mereka berpendapat bahwa Neraka itu tidak ada. Tetapi, sebagai orang peraya, kita berpatokan pada apa yang diajarkan oleh Alkitab.

Asal-Usul Iblis Dan Setan-Setan

Iblis, awalnya adalah malaikat yang diciptakan oleh Allah dengan posisi yang paling terhormat. Dia adalah Lucifer yang memiliki intelektual, kecantikan, talenta dan kuasa melebihi malaikat yang lain. Di Yehezkiel 28, dia digambarkan sebagai sosok Raja Tirus, yang kekuasaannya melampaui kekuasaan yang ada di dunia. Iblis digambarkan sebagai pribadi yang sempurna (ayat 12). Tinggal di taman Allah yang penuh kemuliaan (ayat 13). Dia berada di atas gunung kudus Allah (ayat 14), dan berjalan naik dan turun di tengah batu-batu yang bercahaya (ayat 14). Pertanyaan-pertanyaan ini tampaknya menunjukkan bahwa dia memiliki persekutuan dengan Allah di dalam kemuliaan-Nya yang kekal. Sekalipun posisinya paling terhormat, keberadaannya paling indah, tetapi dia tetap ciptaan yang pasti jauh lebih rendah dari Allah yang menciptakannya. Salah satu ciri sebagai ciptaan adalah memiliki keterbatasan. Meskipun sangat kuat, Iblis tidak maha kuasa, tidak maha tahu, dan tidak ada di mana-mana dalam waktu yang sama.

Seperti Iblis, setan-setan juga diciptakan oleh Allah. Hal ini tersirat di dalam Kolose 1:16,

Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di Sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Di Timur Tengah, setan yang disebut shed itu diakui sebagai roh yang kuat. Alkitab menyebut pertama kali dalam kaitannya dengan bangsa Israel, yaitu di Ulangan 32:17a,

Mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah.

Kejatuhan Iblis Dan Setan-Setan

Kejatuhan Iblis dijelaskan dengan gambling di dalam Yesaya 14:12-15 dan Yehezkiel 28:1-19. Ada enam kalimat yang menarik untuk diperhatikan berkaitan dengan kejatuhan Iblis, yaitu:

Pertama, aku hendak naik ke langit.Alkitab menggunakan kata “langit” di dalam tiga pengertian, yaitu: (1) langit dalam arti atmosfer yang mengelilingi bumi, (2) langit dalam arti yang terdapat bintang, dan (3) Sorga, yang merupakan tempat tinggal Allah, takhta atau tempat pemerintahan Allah. Seperti penjelasan di kitab Ayub, Iblis memiliki akses ke Sorga. Keinginannya ke sana tidak hanya untuk berkunjung seperti turis, tetapi untuk menempati Sorga. Bahkan “makhluk” itu ingin mengusir Sang Pencipta dari takhta-Nya. Iblis adalah hamba yang ingin menjadi yang dilayani!Kedua, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah. Istilah “bintang” kadangkala mengacu pada benda-benda langit yang menerangi malam. Tetapi, dari Ayub 38:7 kita memiliki petunjuk untuk arti ungkapan “bintang-bintang Allah”. Ini mengacu kepada keinginan Iblis untuk meninggikan dirinya sendiri, untuk memerintah atas “kerajaan malaikat”, menjadikan dirinya sebagai tuhan atas mereka.

Ketiga, aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.

Sering kali di dalam Alkitab, gunung dan bukit mengacu pada otoritas atau hak untuk memerintah, seperti dijelaskan di dalam Yesaya 2:2-3. Jadi istilah “aku akan” di bagian yang ketiga ini menjelaskan bahwa Iblis sedang menyatakan tekadnya untuk memerintah atas urusan seluruh alam semesta yang diciptakan Allah.

Keempat, aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan.

Menurut Keluaran 16:10 dan Wahyu 10:1, awan sering kali dikaitkan dengan kemuliaan dan kehadiran Allah. Istilah “aku akan” di sini mengungkapkan keinginan Iblis untuk merebut kemuliaan milik Allah. Iblis hendak berkata, “Aku akan mengambil untuk diriku sendiri kemuliaan yang lebih besar daripada milik Allah.” Dia memang ciptaan Allah yang dipenuhi dengan kemuliaan, tetapi kemuliaan yang dimilikinya itu tidak melekat pada dirinya. Kemuliaan tersebut hanya pantulan dari kemuliaan Sang Pencipta. Jadi, terlalu berani dan terlalu kurang ajar kalau kemudian dia hendak memiliki kemuliaan yang menyamai Allah.

Kelima, aku hendak menyamai Yang Mahatinggi.

Perhatikan bahwa pernyataan Iblis di sini justru menjelaskan siapa sebenarnya dirinya. Keinginan untuk menjadi seperti Allah menunjukkan bahwa dia bukan Allah. Dia hanya makhluk yang diciptakan, yang dibuat oleh Allah, Sang Pencipta. Sebagai salah satu makhluk yang memiliki permulaan.

Keenam, aku adalah Allah.

Pernyataan Iblis yang tertulis di Yehezkiel 28:2 ini jelas bohong! Dia memang paling berhikmat dari makhluk ciptaan Allah yang lain, tetapi dia tidak maha thu. Dia memang paling kuat, tetapi dia tidak maha kuasa. Dia bisa pergi dari satu ujung alam semesta ke ujung yang lain, tetapi dia tidak maha hadir.

Sementara itu, kejatuhan setan-setan dijelaskan di dalam Wahyu 12:4a, “Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.” Ini menjelaskan tentang keikutsertaan mereka dalam pemberontakan kepada Allah dan kedaulatan-Nya yang dipimpin oleh Iblis.

Tagged with: , , ,
Posted in Pelajaran Khusus, Resources

Firman Tuhan Hari Ini

[19] Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. [20] Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin. (Filipi 4:19-20 TB)

Word Of The Day

[19] And my God will meet all your needs according to his glorious riches in Christ Jesus. [20] To our God and Father be glory for ever and ever. Amen. (Philippians 4:19-20 NIV)

Congregations

Hong Kong Skyline
Macao Tower
Yuen Long