Jika kita membaca Alkitab, maka kita akan menemukan banyak ayat yang membahas tentang janji Tuhan kepada kita orang percaya. Janji Tuhan tersebut jelas adalah untuk semua umat-Nya, apakah ia seorang bapak, seorang ibu, seorang pemuda, maupun seorang anak. Namun demikian, ada beberapa bagian firman Tuhan yang secara spesifik membicarakan janji Tuhan kepada seorang Bapak. Dan sebagaimana halnya dengan janji-janji Tuhan lainnya, maka janji Tuhan untuk seorang bapak ini juga bersyarat. Artinya, janji Tuhan tersebut akan tergenapi manakala syarat yang ditentukan dipenuhi. Berikut tiga janji Tuhan yang ada di Alkitab kepada seorang bapak.
JANJI TENTANG BERKAT MATERI DAN BERKAT RUMAH TANGGA
Janji Tuhan yang pertama bagi seorang bapak adalah tentang berkat materi dan kehidupan rumah tangganya, yakni janji tentang kecukupan kebutuhan hidup maupun berkat seorang isteri dan anak-anak. Janji Tuhan terdapat dalam Mazmur 128:1-4,
“Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.”
Jika kita perhatikan, janji Tuhan dalam ayat-ayat tersebut di atas secara jelas didahului dan diakhiri dengan sebuah syarat yang harus dipenuhi. Syarat tersebut adalah ‘takut akan Tuhan’. Takut akan Tuhan artinya adalah menghormati Tuhan dengan cara melakukan firman-Nya. Jadi janji Tuhan ini akan tergenapi bilamana seorang bapak hidup dalam takut akan Tuhan, hidup seturut firman-Nya.
Berkat Materi
Tuhan akan membuat berhasil pekerjaan seorang bapak yang takut akan Dia, sehingga ia mendapat kebaikan, “Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!” ada berkat Tuhan dalam segala pekerjaan dan usaha seorang bapak yang takut akan Dia. Tuhan akan memberkati setiap usaha dan pekerjaannya. Hasil jerih payahnya tidak akan sia-sia.
Jelas ada korelasi antara berkat-berkat jasmani dengan sikap takut akan Tuhan, atau melakukan firman-Nya (band. Hagai 1:5-9; 2:16-17). Di Alkitab sering kali berkat dan kutuk sebagai hasil dari sebuah hukum ‘sebab-akibat’, terutama di PL (Ulangan 28:1-46). Artinya, umat Tuhan akan mengalami berkat-berkat-Nya secara materi (kecukupan hidup) bilamana mereka menaati firman-Nya. Sebaliknya, mereka akan mengalami kutuk (kemiskinan, kekurangan) bilamana mereka melanggar firman-Nya. Demikian juga di PB, walaupun tidak mutlak, pada umumnya tetap berlaku hukum sebab-akibat ini. Orang percaya yang takut akan Tuhan pasti akan diberkati secara materi, kendati ia harus mengalami banyak kesusahan hidup. Akan tetapi di tengah-tengah kesusahan hidupnya itu, ia akan tetap berbahagia, diberkati dan dipelihara oleh Tuhan (Markus 10:28-31). Demikianlah seorang bapak yang takut akan Tuhan, kebutuhan hidupnya akan senantiasa Tuhan cukupi.
Berkat Rumah Tangga
Tuhan juga akan memberkati seorang bapak yang takut akan Dia dalam kehidupan rumah tangganya. Dalam kutipan firman Tuhan di atas dikatakan, “Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!” dalam rumah tangga seorang bapak yang takut akan Tuhan, aka nada sukacita dan damai sejahtera. Kehadiran seorang isteri dalam rumah tangganya akan menjadi berkat tersendiri baginya. Demikian juga dengan kehadiran anak-anaknya. Di sini isteri seorang bapak yang takut akan Tuhan diibaratkan seperti pohon anggur yang subur, dan anak-anaknya diibaratkan seperti tunas pohon zaitun. Anggur dan zaitun adalah lambing kemakmuran dan berkat Tuhan (band. Mazmur 52:10; 80:8-14). Jadi seorang bapak yang takut akan Tuhan akan berbahagia dengan hadirnya seorang isteri dan anak-anak dalam rumah tangganya. Tentu seorang bapak yang takut akan Tuhan dan seorang bapak yang tidak takut akan Tuhan sama-sama punya isteri dan anak masing-masing. Namun, sering kali bagi seorang bapak yang tidak takut akan Tuhan kehadiran isteri dan anak-anaknya tidak membawa berkat tersendiri baginya. Tidak demikian dengan seorang bapak yang takut akan Tuhan, kehadiran isteri dan anak-anaknya akan menjadi berkat tersendiri baginya. Dia akan berbahagia oleh isteri dan anak-anaknya.