Janji Tuhan Untuk Ibu
JANJI TUHAN UNTUK IBU
Janji adalah komitmen untuk melakukan sesuatu atau memilih untuk tidak melakukan sesuatu. Ketika sepasang kekasih mengikrarkan janji untuk sehidup semati pada hari pernikahannya, mereka telah berkomitmen untuk setia dan saling menjaga. Tetapi, banyak yang gagal menepati janji itu. Pada saat pemilu, para calon legislative memberikan banyak janji untuk membuat kehidupan masyarakat lebih baik, tetapi tidak sanggup menepati semuanya. Sebab, janji yang diucapkan oleh manusia tidak pasti dan sering kali diingkari. Hanya Tuhan satu-satunya Pribadi yang selalu setia menepati apa yang sudah dijanjikan.
Janji Tuhan untuk pribadi:
Mendapatkan Kehormatan
Menjadi seorang ibu merupakan salah satu kehormatan hidup yang diberikan Tuhan. Semua ibu ingin dihargai dan dihormati oleh seluruh anggota keluarganya. Mereka melakukan banyak cara untuk mendapatkannya. Mereka berkonsultasi ke banyak orang bahkan membaca majalah-majalah wanita. Namun, yang mereka temukan hanya sebuah jawaban untuk mengokohkan identitas mereka sebagai seorang ibu, bukan cara untuk mendapat kehormatan. Makanya, dapat kita lihat ada banyak ibu Kristen yang gagal di dalam menjalankan perannya sebagai ibu. Pada akhirnya, ia kehilangan kehormatan di depan semua orang. Namun, jika kita rajin membaca dan merenungkan firman Tuhan, maka Tuhan akan membentuk hidup dan karakter kita. Dengan sendirinya kita akan melakukan seluruh pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya. Roh Kudus akan membantu kita untuk mengembangkan potensi dan kemampuan di dalam diri kita. Hal ini akan membuat kita tidak hanya menjadi seorang ibu yang biasa-biasa saja, tetapi menjadi ibu yang akan mendapatkan banyak pujian, seperti yang tertulis di dalam Amsal 31:10-31. Ibu yang seperti itu, akhirnya akan dihargai dan dihormati oleh suami, anak-anak, keluarga besar bahkan di dalam lingkungan masyarakat.
Tuhan Adalah Penolong
Ada begitu banyak persoalan hidup di dalam rumah tangga yang membuat kita jatuh bangun. Kita sering kali merasa begitu lelah dan seolah-olah tidak memiliki harapan. Melihat peranan dan tanggung jawab seorang ibu, kita merasa bahwa itu adalah pekerjaan yang sangat berat dan kita tidak mampu. Di mana seorang ibu mendapat pertolongan untuk menjalankan tugas yang besar itu? Pemazmur berkata di Mazmur 121:2, “Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi,” Tuhan adalah penolong sejati!
Tuhan Adalah Tempat Pengungsian
Tuhan adalah tempat berteduh bagi setiap hati yang lelah dan tiada berdaya. Nahum 1:7 mengatakan bahwa Tuhan adalah tempat pengungsian kita pada waktu mengalami kesusahan. Hanya Dia tempat kita mengadu dan mencurahkan seluruh pergumulan dan beban hidup yang kian menekan. Saat keadaan seorang ibu terhimpit dan tiada jalan keluar, Tuhan sumber damai sejahtera yang akan menjadi tempat pengungsian baginya. Dia dengan senang hati menyambut dan merangkulnya di dalam pelukan kasih-Nya.
Janji Tuhan berkaitan dengan suami:
Masalah Dengan Suami
Setiap rumah tangga, tidak pernah lepas dari masalah. Ada masalah yang sangat berat, ada yang ringan, tetapi hasil akhirnya tergantung kepada cara kita menanganinya. Ketika seorang ibu rumah tangga diperhadapkan kepada masalah berat dengan suaminya, hal pertama yang harus ia lakukan adalah meminta petunjuk Tuhan. Di dalam Lukas 21:19 Tuhan berkata bahwa setiap orang yang bertahan di dalam menghadapi ujian dan masalah akan memperoleh hidupnya. Terkadang saat sedang bermasalah dengan suami, kita juga meninggalkan persekutuan dengan Tuhan. Seolah-olah kita sedang bermasalah juga dengan Tuhan. Tidak sedikit orang yang mengakhiri bahtera rumah tangganya dengan perceraian. Ini karena mereka tidak kuat menghadapi permasalahan yang ada dan mereka tidak dapat menyikapi masalahnya dengan cara yang benar. Tuhan berjanji akan memberikan kekuatan bagi setiap ibu rumah tangga yang tetap bertahan ketika ada masalah dengan suaminya dan yang bersangkutan tidak memilih untuk lari dari rumah atau bercerai dengan suaminya. Ingatlah bahwa seberat apa pun masalah yang kita hadapi dengan suami kita, di hadapan Tuhan hal itu sangat kecil, dan tidak ada yang tidak dapat dilakukan-Nya untuk menolong menyelesaikan masalah tersebut, sebab bagi Tuhan semua adalah mungkin.
Menerima Yesus
Pernikahan dengan orang yang tidak mengenal Tuhan sering kali terjadi di kalangan anak Tuhan saat ini. 1 Petrus 3:1 berbicara tentang penundukan diri isteri terhadap suami sebagai cara seorang ibu memenangkan suaminy. Ada janji yang sangat indah bagi seorang ibu rumah tangga yang tunduk kepada suaminya yang tidak mengenal Tuhan. Karena, tanpa harus diajarkan firman Tuhan, lewat penundukan diri sebagai bentuk penghormatan kepadanya sebagai kepala rumah tangga, akan membawanya kepada pengenalan akan Yesus Kristus. Mazmur 147:3 berkata bahwa Tuhan selalu ada dekat kita. Ia akan membalut hati kita yang sakit saat sedang menghadapi masalah. Ketika suami menyakiti hati kita, Tuhan akan datang dan memberikan penghiburan kepada kita. Untuk itu, tetaplah dekat di sisi Tuhan karena Dialah satu-satunya pribadi yang sangat mengasihi dan mengerti hidup kita.
Suami Selingkuh
Kasus perselingkuhan sekarang ini sudah banyak terjadi di mana-mana. Ibu-ibu mulai berubah menjadi ‘over protektif’ terhadap suaminya karena takut mereka memiliki wanita idaman lain (WIL). Tetapi, bagi anak-anak Tuhan, Tuhan berfirman bahwa kita tidak perlu takut, karena Tuhan sendiri yang akan melindungi suaminya dan menjaga rumah tangga kita. Serahkanlah seluruh masalah kita kepada Tuhan, maka Ia yang akan bertindak untuk kita. Tuhan tidak akan berhenti bertindak sampai semua masalah kita selesai. Ia yang akan memberikan jalan keluar kepada kita asalkan kita bersandar kepada-Nya. “Seperti seorang ibu menghibur. Demikianlah Aku ini menghibur kamu.” (Yesaya 66:13). Tuhan menempatkan diri-Nya sebagai seorang ibu yang sangat memahami perasaan seorang wanita.