PERENCANAAN DAN PERSIAPAN
Perhatikan dua kata-kata mutiara berikut: “Buatlah rencana dengan sebaik-baiknya, kemudian Anda harus bertindak, jangan ragu-ragu dengan pengaruh orang lain, jangan menoleh ke kiri atau ke kanan, bertindaklah langsung, tegas, maka kemungkinan berhasil, kemungkinan menang, kemungkinan dapat mengatasi kegagalan dan kekalahan, kemungkinan mengatasi kesulitan bertambah beberapa kali.” (Dr. D.J.Schwartz). “Persiapan hari ini menentukan prestasi hari depan.” (anonim). Kedua kata-kata mutiara itu sudah cukup menunjukkan pentingnya sebuah perencanaan dan persiapan.
Perencanaan
Tidak jarang orang menjadi bingung tentang apa yang harus dilakukan. Jangankan untuk melakukan sesuatu secara lebih, untuk melakukan yang seperti biasa saja, dia bingung. Itu karena tidak ada perencanaan! Tanpa perencanaan, orang bisa saja melakukan sesuatu, tetapi akan acak-acakan atau tidak teratur. Hasil dari tindakan tanpa perencanaan tidak akan maksimal, bahkan akan lebih jelek atau lebih sedikit dari apa yang sudah dihasilkan sebelumnya. Perencanaan sangat penting. Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan perencanaan, kita akan secara mantap melakukan ini atau itu. Dengan perencanaan, kita tidak akan ragu-ragu lagi untuk berbuat lebih. Tetapi, bukan berarti kita menjadi sombong dalam setiap hal yang kita perbuat. Kita tetap berserah kepada Tuhan, sehingga Dia akan membuat kita berhasil, seperti yang tertulis di dalam Amsal 16:3, “Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.”
Persiapan
Perencanaan dan persiapan bagaikan dua sisi mata uang, yaitu dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu dari yang lainnya. Ketika seseorang merencanakan sesuatu untuk keberhasilan di dalam hidupnya nanti, sudah seharusnya dia mempersiapkan diri untuk mencapai keberhasilan itu. Persiapan menimbulkan keyakinan di dalam diri seseorang untuk berbuat lebih.
Pernahkah kita berpikir mengapa Yosua begitu mantap di dalam memimpin bangsa Israel? Dan, hasilnya pun luar biasa, yaitu membawa bangsa Israel memasuki Kanaan dan membuat bangsa Israel menyembah Tuhan. Itu karena Yosua sudah mempersiapkan diri dengan baik. Bertahun-tahun dia menjadi abdi Musa. Dia belajar kerohanian dari Musa. Dia belajar strategi perang dari Musa. Dia belajar kepemimpinan dari Musa. Sebuah persiapan yang maksimal, yang membuatnya bisa berbuat lebih dengan hasil yang lebih pula. Demikian juga dengan Elisa. Beberapa waktu lamanya dia menjadi pengikut Elia. Tentu saja dia belajar banyak dari Elia tentang kehidupan sebagai hamba Tuhan. Itu merupakan persiapannya untuk menjadi seorang nabi yang cukup spektakuler pada zamannya. Kita pun bisa berbuat lebih di tahun 2013 ini asal kita mau mempersiapkan diri secara maksimal. Jangan merasa kita sudah mempunyai banyak kelebihan, sebab kelebihan apa pun yang kita miliki, itu akan menjadi sia-sia kalau kita tidak mau mempersiapkan diri dengan baik.